Senin, 24 November 2014

Jika nilai rata rata rapor di atas 85 per semester,tidak punya piagam, bagaimana peluangnya untuk SNMPTN ?

Pernahkan kalian wahai mahasiswa calon pendaftar SNMPTN bertanya tanya hal seperti itu ?

Atau mungkin ada pertanyaan lain semisal : Nilai saya naik turun tapi saya punya piagam OSN bagaimana peluang diterima di SNMPTN ? Jika KKM tinggi peluang masuk SNMPTN bagaimana? Jika saya ingin masuk ke jurusan fisika tapi nilai fisika saya tidak stabil apakah masih berpeluang? Jika nilai rata-rata rapor saya selalu naik dari angka 84 apakah saya bisa diterima di jurusan Farmasi UI ?

Mulai sekarang berhentilah mencari kepastian peluang SNMPTN guys. Lihat realita penilaian SNMPTN dulu.  Sebenarnya tidak ada parameter “pasti” mengenai SNMPTN, jika dibandingkan dengan SBMPTN maka SNMPTN lebih sulit di prediksi atau dikendalikan peluangnya. Ditambah lagi dengan variabel penilaian yang kiranya masih belum diketahui secara pasti oleh masyarakat umum.

Penilaian SNMPTN sendiri sebenarnya memilih siswa terbaik dari siswa yang mendaftar dari jurusan tersebut. Jadi jangan besar kepala dulu ketika kalian memiliki piagam OSN dan nilai rapor kalian selalu naik, karena nasib kalian juga tergantung pada mereka yang mendaftar pada jurusan yang kalian pilih. Misal Ani memiliki piagam OSN, nilai rapor selalu naik, memilih jurusan favorit di Universias Favorit, namun siapa sangka, Ani yang dikenal anak pintar yang selalu masuk 3 besar kalah dengan Susi yang merupakan murid biasa yang tidak memiliki piagam OSN.

Lalu apa penyebabnya? Ani kurang beruntung karena kurang tepat memprediksi lawan. Mari kita gunakan logika. Berapa jumlah siswa di Indonesia? Jika Ani pintar di sekolahnya , apa sudah pasti  ketika disandingkan dengan siswa pintar lainnya ia masih menjadi siswa pintar ter-atas?

Nah, coba pikirkan lagi, mereka yang mencoba mendaftar di jurusan Favorit terlebih di Universitas Favorit? Mayoritas mereka adalah siswa yang sekiranya merasa dirinya mampu untuk tembus lewat SNMPTN berbekal dengan nilai dan prestasi yang mereka miliki, walaupun tak sedikit mereka memilih jurusan favorit atau Univ Favorit karena modal nekat dan gengsi.

Oke, jadi jangan mempertanyakan kemungkinan atau seberapa besar peluang saya bisa lolos, kira kira bisa tidak diterima di Jurusan Farmasi UI,dll. Ketika nanti ada orang yang menjawabnya, biasanya kalian akan tersugesti dengan jawaban tersebut, yang menyebabkan dua kemungkinan. Misal menjawab pasti lolos, dan suatu ketika pengumuman kalian tidak lolos pastilah kalian akan menyesal dan kecewa berat. Dan misal orang lain menjawab, “wih, berani amat kalian ke jurusan itu, sainganmu pasti berat atau ga mungkin kalian bisa diterima dengan nilai naik turun seperti itu” ini akan membuat kalian merasa panik dan tersugesti, mencoba memilih jurusan lain yang notabenya “seadanya, yang penting masuk” , padahal belum tentu nilai naik turun itu tidak diterima.
Melihat realita yang ada, sudah banyak kejadian siswa yang memiliki cap siswa pintar tidak diterima jalur SNMPTN karena pilihannya terlalu tinggi yang otomatis pesaingnya “sangar”. Memiliki banyak piagam-pun belum tentu bisa diterima di SNMPTN jika tidak pintar menebak atau memprediksi siapa lawannya. Toh sudah banyak kasus juga siswa yang dirasa biasa biasa saja bisa lolos SNMPTN. Nilai rapor naik turun juga bisa ada yang diterima. Bahkan siswa yang memiliki nilai Fisika yang kurang maksimal dan naik turun bisa diterima di Jurusan Fisika saat kuliah.

Terus bagaimana? Harus memilih jurusan yang standar? Yang sedikit peminatnya? Weits, itu tergantung pilihan hidup kalian. Kalian mau “yang penting diterima” atau kalian akan kejar terus keingingan kalian. Peminat sedikit juga jangan diremehkan, jika mayoritas siswa pintar mulai berubah pikiran dan memiliki mindset “yang penting diterima” maka mereka akan berbondong bondong mencari jurusan sedikit peminat bagaimana? Ya, the power of “siapa lawanmu”

Nah, bagi mereka pengejar impian, mereka akan tetap mencoba mendaftar pada jurusan yang ia anggap baik untuk mereka/cocok/diminati. Jikapun ditolak, mereka akan sekuat tenaga membalas dendamnya di SBMPTN, karena SBMPTN bisa dipersiapkan dan bisa lebih “ditebak” peluangnya. Dan yang terakhir, SNMPTN faktor penentunya bukan hanya rapor, piagam, namun juga ada nilai indeks sekolah, prestasi alumni di PTN yang bersangkutan, dll.


So, buat kalian yang masih galau, silakan konsultasi ke orang tua atau guru BK, siapa tau mereka memberi solusi,dan jangan banyak bertanya tentang PELUANG SNMPTN, lebih baik fokus untuk mempertahankan nilai dan prestasi dan banyak mencari referensi mengenai jurusan yang diinginkan, serta persiapkan kemungkinan terburuknya,  jangan lupa baca juga >> apa saja yang dinilai di dalam SNMPTN